Eks Kepala Mekanik Bicara Soal Peforma Rossi pada 2015 dan 2016

kepala mekanik

Agen Bola Terpercaya – Jeremy Burgess, eks kepala mekanik Valentino Rossi, menyebut akan sangat sulit buat The Doctor untuk merengkuh gelar nomor 10 jika cuma membidik podium saja.

Ada waktunya Burgess amatlah identik dengan Rossi. Tidak heran mengingat Burgess telah bergabung dalam kru Rossi saat rider Italia itu mulai terjun ke kelas primer pada 2000.

Bukan itu saja, tujuh titel juara dunia yang Rossi raih di kelas primer pun seluruhnya ia dapatkan dengan Burgess bertugas menjadi kepala mekaniknya. Mereka bubar pada 2013, dengan Rossi menunjuk Silvano Galbusera untuk menggantikan Burgess.

Burgess, yang juga sempat bekerja sama dengan beberapa nama top lain macam Freddie Spencer, Wayne Gardner, dan Mick Doohan, berbicara soal kiprah Rossi musim lalu. Ketika nyaris menambah koleksi sembilan titel juara dunia grand prix (pada seluruh kelas) miliknya.

“Barangkali Valentino bukanlah yang tercepat dalam satu putaran, namun ia masih salah satu yang paling handal dalam balapan. Memang benar ia belum juara dunia lagi, tapi sudah sangat dekat untuk melakukannya pada 2015,” kata Burgess kepada Motorsport.com.

Eks kepala mekanik Rossi sayangkan kesalahan yang tidak semestinya
kepala mekanik

Rossi bersama Jeremy Burgess

“Dari sudut pandang saya, dan tidak seperti yang dipikirkan banyak orang. Dia bukannya baru kehilangan gelar juara dunia musim lalu dalam tiga balapan terakhir, melainkan jauh sebelumnya.”

“Ketika itu ia hanya fokus mengumpulkan podium dan seperti itulah caranya menghadapi balapan-balapan, tapi sekarang hal itu tidaklah cukup untuk jadi Juara, Anda mesti memenangi balapan-balapan,” sebutnya.

Pada tahun lalu Rossi di atas kertas masih memiliki peluang jadi juara sampai balapan terakhir di Valencia. Sementara tahun ini rider Movistar Yamaha tersebut tinggal memiliki peluang merebut posisi runner-up dengan Jorge Lorenzo, rekan satu timnya yang tahun lalu jadi juara dunia. Gelar juara sudah disabet oleh rider Repsol Honda Marc Marquez.

“Rossi telah membuat sejumlah kesalahan tahun ini, dengan insiden di Assen dan Jepang yang menarik perhatian saya. Yang di Belanda sangat tidak biasa karena dia biasanya tidak jatuh saat sedang memimpin,” ucap eks kepala mekanik movistar itu.

“Marquez mampu menghindari crash karena ia sangat cekatan. Rossi, dengan tahun-tahun yang sudah berlalu, jadi lebih lambat dalam bereaksi,” tutur pria Australia berusia 63 tahun tersebut.

Related Post :